HUBUNGAN ANTARA FATHER INVOLVEMENT DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA PEREMPUAN
Abstract
Psychological well-being sebagai keadaan seseorang yang sehat secara mental yang memiliki sejumlah kualitas kesehatan mental yang positif seperti penyesuaian aktif terhadap lingkungan, dan kesatuan kepribadian. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan psychological well-being pada anak ialah dengan adanya dukungan sosial dari keluarga yang diberikan pada anak terlebih dari orang tua terutama pengasuhan yang diberikan dari ayah yang disebut dengan father involvement. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara father involvement dengan psychological well-being pada remaja perempuan. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja siswi SMP N 23 Bandar Lampung. Tekniksampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 118 responden. Alat ukur yang digunakan adalah skala psychological well-being dengan jumlah 32 aitem (α = 0,914) dan skala father involvement dengan jumlah 29 aitem (α = 0,924). Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi product moment dengan bantuan software SPSS 27.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja siswi SMP N 23 Bandar Lampung berada pada tingkat psychological well-being dan father involvement kategori sedang. Hasil analisis menunjukkan bahwa father involvement berpengaruh secara positif signifikan terhadap variabel psychological well-being dengan mendapatkan nilai koefisien R = 0,463, R Square = 0,214 (p < 0,01) yang artinya semakin tinggi father involvement maka semakin tinggi juga psychological wellbeing. Sebaliknya, semakin rendah father involvement, maka akan rendah juga psychological wellbeing. Melihat dari nilai R Square maka variabel father involvement memiliki pengaruh sebesar 21,4% terhadap variabel psychological well-being dan 78,6% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, S. M. (2012). Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak (Paternal involvement):
Sebuah tinjauan teoritis. Universitas Mercu Buana.
Aristoteles. (2015). Nicomachean ethic. UK: Cambridge University Press.
Astuti, D., & Indrawati, E. S. (2017). Kesejahteraan psikologis ditinjau dari status pekerjaan
ibu bekerja dan ibu tidak bekerja pada siswa di SMA Islam Hidayatullah Semarang.
Jurnal Empati, 6(1), 111–114.
Batubara, A. (2017). Hubungan antara religiusitas dengan psychological well-being ditinjau
dari big five personality pada siswa SMA Negeri 6 Binjai. Jurnal Al – Irsyad, 8(1).31 –
Hawkins, A. J. (2018). The inventory of father involvement: A pilot study of a new measure
of father involvement. The journal of men’s studies, 10(2). 183 – 196.
Herlina. (2017). Bibliotherapy: Mengatasi masalah anak dan remaja melalui buku. Bandung:
Pustaka Cendekia Utama.
Hurlock, E. B. (2016). Perkembangan anak jilid 2 (6th ed). Jakarta: Erlangga.
Lamb, M. E., & Lewis, C. (2014). The development and significance of father– child
relationships in two-parent families. In the role of the father in child development (6th
Ed., Pp. 94–153). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Lamb, M. E. (2016). The role of the father in child development (7th ed). England: John Wiley
& Sons Inc.
Maharani, R. (2021). Hubungan antara kelekatan pada orang tua dengan kesejahteraan
psikologis remaja. Universitas Muhammadiyah Malang.
Marsuq, A. F., & Kristiana, I. F. (2019). Hubungan antara persepsi terhadap keterlibatan ayah
dalam pengasuhan dengan konsep diri pada siswa Kelas X SMA Negeri 4 Kendari.
Jurnal Empati, 6(4). 247 – 253.
Masso, A. (2020). Pengaruh keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap kesejahteraan
psikologis remaja. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Mulyana, N., Awaluddin, A. I., SE, M., Baskara, B. S., Mulyana, R., Hadian, T., ... &
Anggaraeini, D. (2023). Pencegahan Konflik Sosial Dan Penanggulangan Kenakalan
Remaja. Tasikmalaya: Edu Publisher.
Prabowo, A. (2019). Psychological well-being remaja di Sekolah. Jurnal Ilmiah Psikologi
Terapan, 4(2). 246 – 260
Pratiwi, D. G. (2018). Pengaruh father involvement dan regulasi emosi terhadap
psychological well-being pada remaja akhir. Universitas Negeri Jakarta
Republika.co.id. (2019). Kpai terima pengaduan kasus anak selama
https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/19/01/08/pl0dj1428-kpai-
terimapengaduan-4885-kasus-anak-selama-2018.
Ryff, C. D. (2014). Psychological well-being revisited: Advances in the science and practice
of eudaimonia. Psychotherapy and Psychosomatics, 83(1). 10 – 28.
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (2015). The Structure of Psychological Well-Being Revisited.
Journal of Personality and Social Psychology, 69(4). 719 – 727.
Santrock, J., W. (2019). Life-span development (17th ed). New York: Mcgraw-Hill Education.
Seligman, M. (2015). Beyond authentic happiness: Meningkatkan kebahagiaan sempurna
dengan psikologi positif: diterjemahkan dari flourish: Visionary new understanding
of happiness and well-being. Bandung: Kaifa.
Sumanto, M. A. (2014). Psikologi perkembangan. Jakarta: Media Pressindo.
Yudiar, N. (2021). Tahapan perkembangan manusia perspektif pendidikan islam. Al-Idrak:
Jurnal Pendidikan Islam dan Budaya, 1(2), 138-157.
DOI: http://dx.doi.org/10.46339/al-wardah.v18i2.1488
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Eska Prawisudawati Ulpa, Dhita Ananda Irawan
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.