Peran Agama Dalam Pembentukan Identitas Masyarakat Aur Birugo Kota Bukittinggi

Annisa Wahid

Abstract


 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran agama dalam pembentukan identitas masyarakat di Aur Birugo Kota Bukittinggi. Metode ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan analisis dokumen sebagai alat untuk mengumpulkan data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama, dalam hal ini Islam, memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk identitas masyarakat Aur Birugo. Nilai-nilai agama seperti kejujuran, kepedulian sosial, dan solidaritas telah menjadi bagian integral dari norma sosial masyarakat. Institusi agama seperti masjid dan pondok pesantren berperan penting dalam mendidik generasi muda dan memelihara tradisi keagamaan. Upacara adat dan perayaan keagamaan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Aur Birugo. Meskipun agama telah memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas kultural masyarakat, penelitian ini juga mengidentifikasi adanya tantangan dalam menghadapi konflik antaragama dan dampak perubahan sosial modern. Dalam menghadapi perubahan zaman, masyarakat Aur Birugo terus berupaya memelihara akar agama dan budaya mereka sambil beradaptasi dengan dinamika global yang semakin cepat. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bagaimana agama menjadi pengikat sosial yang kuat sambil menghadapi dinamika perkembangan sosial dan budaya di Aur Birugo Kota Bukittinggi.


Keywords


Peran, Agama, Identitas, Masyarakat Aur Birugo

Full Text:

PDF

References


Abdullah, M. A. (2007). Modernisme Islam dalam Ilmu Sosial: Sebuah Tinjauan Kritis tentang Tradisi Islam dan Realitas Sosial Indonesia. Jurnal Studi Islam, 18(3), 355-374.

Appadurai, A. (2010). Disjungsi dan Perbedaan dalam Ekonomi Budaya Global. Public Culture, 2(2), 1-24.

Beatty, A. (2000). Ragam Agama Jawa: Gambaran Antropologis. Cambridge University Press.

Durkheim, É. (2012). The Elementary Forms of the Religious Life. Free Press.

Effendy, B. (2006). Islam dan Negara di Indonesia. Institut Studi Asia Tenggara.

Eickelman, D. F. (1996). The Middle East and Central Asia: An Anthropological Approach. Prentice Hall.

Geertz, C. (1960). Agama di Jawa. University of Chicago Press.

Kippen, R. (2018). Islamic Education in South Sumatra: A Case Study of Religious Tolerance and Impacts of Modernization. Asian Journal of Social Science, 36(2), 405-427.

Moleong. (1990). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Jakarta: PT. Press.

Nurjaman, E. Y. (2020). Komunikasi Visual: Representasi Norma Kesopanan Perempuan Indonesia. AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama, 13(2), 201-210.

Nurjaman, E. Y. (2021). Pola Komunikasi Masyarakat Sunda di Perantauan. Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi, 11.

Nasr, S. H. (2019). Kebutuhan akan Ilmu yang Suci. SUNY Press.

Prozesky, M. H. (2016). Religion, Modernity, and Tolerance: A Critical Engagement with Agnosticism, Secularism, and Liberalism. Berghahn Books.

Sidogu, S., & Nurjaman, E. Y. (2023). Analisis Semiotika Tarian Tide-Tide Suku Galela Di Desa Bere-Bere Kecamatan Morotai Utara Kabupaten Pulau Morotai. Al-Tadabbur, 9(1), 45-59.

Smith, W. C. (2009). Makna dan Akhir dari Agama. Fortress Press.

Wahyu, V. (2010). Proses Ritual: Struktur dan Anti-Struktur. Jakarta: Rineka Cipta.




DOI: http://dx.doi.org/10.46339/altadabbur.v9i2.1173

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Annisa Wahid

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.