Tradisi Paka Kie Di Tafamutu Pulau Moti Kota Ternate (Perspektif Sosio-Historis)

M. Arjun Khalid

Abstract


Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan Tradisi Paka Kie di pulau Moti Kota Ternate. Paka Kie berasal dari bahasa Tidore yaitu Paka Kie yang memiliki arti “naik gunung”. Pelaksanaan Paka Kie salah satunya untuk menjaga lingkungan alam (hutan dan laut). Tujuan dari penelitian: Untuk mengetahui sejarah Paka Kie di Tafamutu pulau Moti kota Ternate. Untuk mengetahui prosesi dalam tradisi Paka Kie di Tafamutu pulau Moti kota Ternate. Untuk mengetahui dampak sosial dalam tradisi Paka Kie di Tafamutu pulau Moti kota Ternate. Metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Tradisi Paka Kie awal mula di kelurahan Tafamutu pada tahun 1947, saat kedatangan dua orang Syekh di Moti Tafamutu. Kedua, proses Paka Kie terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan satu tahun satu kali, memiliki tujuan dan manfaat, ziara kuburuan/keramat, moro-moro ata dola bololo, dan terdapat makna simbolik.  Ketiga, Dampak dari pelaksanaan Paka Kie yaitu dampak positif dan dampak negatif. 


Keywords


Tradisi, Paka Kie, Pulau Moti, Kelurahan Tafamutu.

Full Text:

PDF

References


Anwar Sanusi, A. S. (2013). Pengantar ilmu ilmu sejarah.

Asád, M. (2018). Tradisi Tulis Masyarakat Maluku Utara. Al-Qalam, 16(2), 171-180.

Martono, N. (2012). Sosiologi perubahan sosial: Perspektif klasik, modern, posmodern, dan poskolonial (sampel halaman). RajaGrafindo Persada Jakarta.

Nurjaman, E. Y. (2021). Pola Komunikasi Masyarakat Sunda di Perantauan. Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi, 11.

Nurjaman, E. Y. (2020). Komunikasi Visual: Representasi Norma Kesopanan Perempuan Indonesia. AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama, 13(2), 201-210.

Raharja, A. D., Selvia, M., & Hilman, C. (2022). Revitalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Pendidikan yang Relevan dalam Mengatasi Permasalahan Global. Jurnal Inovasi, Evaluasi Dan Pengembangan Pembelajaran (JIEPP), 2(2), 85-89.

Riezal, C., Joebagio, H., & Susanto, S. (2019). Kontruksi Makna Tradisi Peusijuek Dalam Budaya Aceh. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 20(2), 145-155.

Rofiq, A. (2019). Tradisi slametan Jawa dalam perpektif pendidikan Islam. Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 15(2), 93-107.

Setiadi, E. M. (2017). Ilmu sosial & budaya dasar. Kencana.

Sidogu, S., & Nurjaman, E. Y. (2023). Analisis Semiotika Tarian Tide-Tide Suku Galela Di Desa Bere-Bere Kecamatan Morotai Utara Kabupaten Pulau Morotai. Al-Tadabbur, 9(1), 45-59.

Zakiyah, N. S. (2020). Tinjauan Hukum Islam terhadap Tradisi Surian sebagai Syarat Pernikahan Masyarakat Sunda di Kampung Pamempeuk Desa Cijedil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.




DOI: http://dx.doi.org/10.46339/altadabbur.v9i2.1171

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 M. Arjun Khalid

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.